Senin, 02 November 2009

Fenomena Facebook, Blokir & Buka Blokir di Kantor

Rupanya demam facebook (FB) sampai juga ke kantor, banyak pegawai yang membuka dan menggunakan facebook dengan frekuensi yang cukup tinggi. Bandwidth internet yang sebenarnya sangat cepat dan cukup pun menjadi lebih padat, bahkan sempat overload / stack mengingat halaman situs FB sangat kaya dan intensif dalam pertukaran data.

Sampai – sampai ada salah satu pengelola jaringan yang mengeluh: “Gila nih pada demam FB. Sudah tiap hari ketemu di kantor, sudah ada milis internal, sudah ada messaging internal, eh masih bermain juga di FB.”

Belum ditambah lagi dengan aktivitas virus yang ikut meramaikan kepadatan jaringan kantor. Kondisi demikian tentunya menghambat apabila ada informasi / data sangat penting yang harus disampaikan namun terkendala oleh kondisi jaringan yang kurang lancar.

Demam FB yang memicu penggunaan secara berlebihan dapat mengakibatkan menurunnya produktivitas pegawai. Pekerjaan yang seharusnya dapat diselesaikan menjadi tertunda akibat pegawai yang menanganinya sangat sibuk dengan FB-ya.

Beberapa hal tersebut di atas mendorong beberapa instansi pemerintah untuk melakukan blokir terhadap Fb, yang saya tahu adalah BPK dan Departemen Keuangan. Dan di kantor, beberapa pihak, kalangan berniat untuk melakukan tindakan preventif dengan tujuan mengurangi kepadatan lalu lintas jaringan kantor terhadap hal – hal yang kurang perlu dan mengembalikan kembali produktivitas pegawai.

Pihak pengelola jaringan menutup akses ke FB selama jam kerja, yaitu jam 07.00-17.00. Di luar jam tersebut dan hari libur, FB dapat diakses. Pemblokiran akses ini rupanya cukup berpengaruh pada kepadatan jaringan.

Namun tentu saja bagi pegawai yang FB-addicted, pemblokiran ini sungguh serasa “menyakitkan”, yang tadinya setiap saat dapat membuka FB, kini harus gigit jari, dan untuk membukanya harus di luar jam kerja. Bahkan ada pegawai yang rela pulang lebih lama, bahkan menginap di kantor, hanya untuk meng-update FB nya.

Rupanya beberapa pegawai yang kreatif, dengan segala upaya untuk dapat ber-FB-an, dapat tetap exist & aktif di dunia FB walaupun situs FB diblok. Bahkan yang lucu adalah ada yang pura-pura tidak tahu. Contoh konkrit nya ada pegawai yang menanyakan cara jebol blokir via Wall-to-Wall FB, dan dalam waktu singkat lumayan banyak pegawai kantor yang merespon, padahal responnya bukan berisi cara jebol blokir, hanya komentar saja. So, bukankah untuk posting ke FB berarti sudah bisa jebol blokir ? Tentu saja dengan asumsi bahwa postingnya dilakukan melalui jaringan kantor, bukan lewat Ponsel. Ah aneh – aneh saja. :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar